Aspac
Bimasakti
Citra Satria
CLS Knights
Garuda
Muba Hangtuah
Pelita Jaya
Satria Muda
Satya Wacana Angsapura
Stadium Bhinneka
Kamis, 24 Juni 2010
Cahaya Lestari Surabaya (CLS)
Cahaya Lestari Surabaya (disingkat CLS) adalah klub bola basket profesional Indonesian Basketball League (IBL) dari kota Surabaya. CLS didukung oleh perusahaan Good Day, sehinggal dikenal pula sebagai CLS Good Day.
Pada kompetisi IBL 2007, CLS Good Day memiliki pelatih Hendro Wibisono dan manajer Ming Sudarmono. Pemain andalan klub ini adalah Charly Affandi dan Agustinus Indrajaya. Pada kompetisi 2008, CLS berganti nama menjadi CLS Knights. Simon Wong sebagai pelatih dan memiliki Rookie terbanyak di antara tim peserta IBL yang lain, yaitu 7 orang,
[sembunyikan]
l • b • s
Pada kompetisi IBL 2007, CLS Good Day memiliki pelatih Hendro Wibisono dan manajer Ming Sudarmono. Pemain andalan klub ini adalah Charly Affandi dan Agustinus Indrajaya. Pada kompetisi 2008, CLS berganti nama menjadi CLS Knights. Simon Wong sebagai pelatih dan memiliki Rookie terbanyak di antara tim peserta IBL yang lain, yaitu 7 orang,
[sembunyikan]
l • b • s
Satria Muda BritAma
Satria Muda BritAma adalah klub bola basket profesional yang bermain pada Liga Bola Basket Indonesia yang berasal dari Jakarta. Satria Muda adalah juara turnamen Liga Bola Basket Indonesia pada tahun 2006 dan meraih peringkat kedua pada kompetisi bola basket Sister City di Jakarta pada tahun yang sama. Mereka memainkan permainan kandangnya di BritAma Arena yang terletak di dalam gedung perbelanjaan Sports Mall di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang mampu menampung 7.000 orang.
Di musim reguler IBL 2006 Satria Muda kembali tampil sebagai juara setelah mengalahkan Aspac Putra Riau 2-0 dalam final yang menggunakan format game the best of three. Beberapa pemain Satria Muda tercatat pernah memperkuat tim nasional basket Indonesia yaitu Faisal J Ahmad, Amin Prihantono, Wendha Wijaya, Ronny Gunawan, Wahyu Widayat Jati, Dwui Eriano, Youbel Sondakh dan Denny Sumargo yang kini berada di Garuda Bandung.
Di musim reguler IBL 2006 Satria Muda kembali tampil sebagai juara setelah mengalahkan Aspac Putra Riau 2-0 dalam final yang menggunakan format game the best of three. Beberapa pemain Satria Muda tercatat pernah memperkuat tim nasional basket Indonesia yaitu Faisal J Ahmad, Amin Prihantono, Wendha Wijaya, Ronny Gunawan, Wahyu Widayat Jati, Dwui Eriano, Youbel Sondakh dan Denny Sumargo yang kini berada di Garuda Bandung.
Bimasakti Nikko Steel
Bimasakti Nikko Steel adalah klub bola basket profesional yang bermain pada Liga Bola Basket Indonesia yang berasal dari Malang. Klub Bimasakti merupakan hasil merger dari klub-klub basket pada zamannya seperti Goodyear dan Bridgestone, nama yang mengadopsi dari merk ban. Yayasan Bimasakti terdaftar secara legal pada tahun 1989, yayasan ini dikelola secara gotong royong. Saat ini ketua yayasan dipegang oleh Setyawan Subandi. Beberapa pemain berkualitas yang dihasilkan oleh klub Bimasakti diantaranya seperti I Made Sudiadnyana, Andrie Ekayana, hingga era Dimas Aryo Dewanto. Bimasakti menggunakan GOR Bima Sakti sebagai kandang, GOR Bima Sakti berkapasitas 2.500 orang, GOR Bima Sakti berdiri diatas lahan 6.700 meter persegi, GOR ini diresmikan pada tahun 1992.
Selasa, 22 Juni 2010
NBA Madness Bertabur Bintang NBL Indonesia
Even basketball lifestyle kelas dunia NBA Madness presented by Jawa Pos akan benar-benar menjadi ajang senang-senang untuk masyarakat Indonesia, terutama untuk pencinta basket. Sebab, selain menampilkan NBA Talent yang didatangkan langsung dari Amerika Serikat, NBA Madness juga bertabur bintang dari negeri sendiri. Pemain-pemain NBL Indonesia akan turut tampil, menghibur pengunjung di lokasi acara.
”Nanti, seluruh pengunjung bisa melihat aksi pemain-pemain NBL mengikuti berbagai games di NBA Madness. Bukan cuma itu, mereka juga bisa ikut main bareng, ikut basketball clinic, juga ada autograph session untuk yang mau foto bareng dan mendapat tanda tangan langsung dari bintang NBL,” ujar Masany Audri, general manager DBL Indonesia, penyelenggara NBA Madness di Indonesia.
Pada akhir pekan pertama lalu, bintang NBL Dimas Aryo Dewanto dari Bima Sakti Malang dan Dimaz Muharri dari CLS Knights Surabaya lebih dulu menyapa pengunjung Tunjungan Plaza 3 Surabaya. Keduanya sempat bermain Dell 3-Point Shootout dan Honda Matic Shooting Stars. Kelihaian keduanya melakukan tembakan kerap membuat kagum penonton. Serunya, di Honda Matic Shooting Stars, mereka berkolaborasi dengan pengunjung dan anggota Denver Nuggets Dancers.
”NBA Madness ini bisa membawa antusiasme fans. Mereka jadi bisa lebih menikmati basket. Semoga ini bisa membuat kami mendapat lebih banyak dukungan saat bertanding di NBL nanti,” ujar Dimaz.
Usai bermain bersama Nuggets Dancers dan pengunjung, Dimaz dan Dimas juga melayani permintaan para fans untuk berfoto bersama dan memberikan tanda tangan.
Selain kedua pemain tersebut, masih ada sederetan pemain NBL Indonesia yang akan hadir di NBA Madness. Mereka akan secara bergantian hadir pada setiap weekend (lihat grafis untuk jadwal tampil pemain NBL), baik di Tunjungan Plaza 3 Surabaya, maupun di Supermal Pakuwon Indah. (*)
Jadwal Penampilan Pemain NBL Indonesia di NBA Madness
- Venue: Tunjungan Plaza 3 Surabaya
Sabtu-Minggu, 12-13 Juni
Dimas Aryo Dewanto (Bima Sakti)
Dimaz Muharri (CLS Knights)
Sabtu-Minggu, 19-20 Juni
Mario Dirk M. Gerungan (Aspac Jakarta)
Romi Chandra (Pelita Jaya)
Valentino Wuwungan (Satya Wacana Angsapura)
Fadlan Minallah (Citra Satria)
- Venue: Supermal Pakuwon Indah Surabaya
Sabtu-Minggu, 26-27 Juni
Mario Wuysang (Garuda Flexi)
Andi Batam (Pelita Jaya)
Minggu, 4 Juli
Isman Thoyib (Aspac)
Febri Utomo (CLS Knights)
Gabriel Sitaniapesy (Muba Hangtuah IM)
Amin Prihantono (Satria Muda Britama)
Ruslan (Stadium)
”Nanti, seluruh pengunjung bisa melihat aksi pemain-pemain NBL mengikuti berbagai games di NBA Madness. Bukan cuma itu, mereka juga bisa ikut main bareng, ikut basketball clinic, juga ada autograph session untuk yang mau foto bareng dan mendapat tanda tangan langsung dari bintang NBL,” ujar Masany Audri, general manager DBL Indonesia, penyelenggara NBA Madness di Indonesia.
Pada akhir pekan pertama lalu, bintang NBL Dimas Aryo Dewanto dari Bima Sakti Malang dan Dimaz Muharri dari CLS Knights Surabaya lebih dulu menyapa pengunjung Tunjungan Plaza 3 Surabaya. Keduanya sempat bermain Dell 3-Point Shootout dan Honda Matic Shooting Stars. Kelihaian keduanya melakukan tembakan kerap membuat kagum penonton. Serunya, di Honda Matic Shooting Stars, mereka berkolaborasi dengan pengunjung dan anggota Denver Nuggets Dancers.
”NBA Madness ini bisa membawa antusiasme fans. Mereka jadi bisa lebih menikmati basket. Semoga ini bisa membuat kami mendapat lebih banyak dukungan saat bertanding di NBL nanti,” ujar Dimaz.
Usai bermain bersama Nuggets Dancers dan pengunjung, Dimaz dan Dimas juga melayani permintaan para fans untuk berfoto bersama dan memberikan tanda tangan.
Selain kedua pemain tersebut, masih ada sederetan pemain NBL Indonesia yang akan hadir di NBA Madness. Mereka akan secara bergantian hadir pada setiap weekend (lihat grafis untuk jadwal tampil pemain NBL), baik di Tunjungan Plaza 3 Surabaya, maupun di Supermal Pakuwon Indah. (*)
Jadwal Penampilan Pemain NBL Indonesia di NBA Madness
- Venue: Tunjungan Plaza 3 Surabaya
Sabtu-Minggu, 12-13 Juni
Dimas Aryo Dewanto (Bima Sakti)
Dimaz Muharri (CLS Knights)
Sabtu-Minggu, 19-20 Juni
Mario Dirk M. Gerungan (Aspac Jakarta)
Romi Chandra (Pelita Jaya)
Valentino Wuwungan (Satya Wacana Angsapura)
Fadlan Minallah (Citra Satria)
- Venue: Supermal Pakuwon Indah Surabaya
Sabtu-Minggu, 26-27 Juni
Mario Wuysang (Garuda Flexi)
Andi Batam (Pelita Jaya)
Minggu, 4 Juli
Isman Thoyib (Aspac)
Febri Utomo (CLS Knights)
Gabriel Sitaniapesy (Muba Hangtuah IM)
Amin Prihantono (Satria Muda Britama)
Ruslan (Stadium)
Tak Sabar Lihat Bintang NBL
SURABAYA – Kehadiran para bintang National Basketball League (NBL) Indonesia dalam ajang NBA Madness presented by Jawa Pos sudah sangat ditunggu penggemar basket Surabaya. Para bintang tersebut akan menutup weekend kedua NBA Madness di Tunjungan Plaza 3 Surabaya hari ini (19/6) dan besok (20/6).
Empat bintang NBL sudah dipastikan hadir selama dua hari tersebut. Mereka berasal dari klub-klub di luar Jawa Timur. Komposisinya tak berubah dari rencana semula. Yakni, Mario Dirk M. Gerungan (Aspac Jakarta), Romy C. Chandra (Pelita Jaya), Valentino Wuwungan (Satya Wacana Angsapura), dan Fadlan Minallah (Citra Satria).
Dalam dua hari, empat pemain tersohor di tanah air itu akan bermain dalam lima game. Hari ini, mereka bermain tiga game. Yakni, Vision 1 Sports 2-Ball, Platinum Skills Challenge, dan JW Marriott Free Throw Conga.
Pada game Vision 1 Sports 2-Ball dan Platinum Skills Challenge, Romy dkk bermain dengan beberapa pengunjung yang dipilih panitia. Yang istimewa, dalam ajang Free Throw Conga, bintang NBL bermain bersama enam DetEksi Model. Mereka adalah Mayang, Febi, Rania, Annette, Nadya Wulan, serta Lince.
Kedatangan para bintang NBL tersebut sudah pasti disambut hangat pengunjung NBA Madness. Salah satu yang mengungkapkan itu adalah mahasiswa Jurusan Desain Grafis Unesa Jovanda Anugerah. Dia mengungkapkan, kesempatan bertemu para pemain NBL merupakan hal langka. ’’Saya pasti datang besok (hari ini, Red). Siapa sih yang tidak ingin bertemu bintang?’’ ujarnya.
Di antara empat bintang yang hadir, Jovan, panggilan pemuda 19 tahun tersebut, mengidolakan Romy C. Chandra. Menurut dia, Romy sudah bisa dikategorikan sebagai pemain legendaris dan punya nama besar di dunia basket nasional. ’’Dia sangat cepat. Visi permainannya bagus. Saya jadi penasaran melihat langsung Romy,’’ tambahnya.
Hal yang sama diungkapkan Yoga Syahputra. Siswa kelas IX SMP 36 Surabaya itu ngebet ingin melihat langsung para pemain NBL. ’’Mereka menjadi inspirasi saya dalam bermain dan berlatih basket. Sangat menyenangkan bisa bertemu mereka,’’ tegasnya.
Bintang NBL akan kembali menghibur penggila basket Surabaya pada Minggu besok. Mereka bermain dalam dua game. Yakni, Dell-Microsoft 3-point Shootout dan Honda Matic Shooting Stars.
Selain itu, bintang NBL akan melakukan kegiatan spesial berupa Basketball Clinic bersama 30-an siswa SD sampai SMP. Asisten pelatih CLS Knights Erwin Triono akan menjadi dirigennya. Para bintang juga akan melayani permintaan tanda tangan serta foto bersama dengan penggemar.
Sementara itu, para pemain NBL juga tidak sabar ingin merasakan nuansa NBA Madness. Mario Dirk M. Gerungan dari Aspac Jakarta, misalnya. Dia menyatakan sangat bersemangat dan antusias bisa berpartisipasi dalam even basketball lifestyle terbesar se-Asia itu.
’’Apalagi, ini pengalaman pertama saya. Saya penasaran dan ingin tahu nuansa NBA Madness. Tapi, menghadirkan nuansa NBA di Indonesia adalah hal yang spesial,’’ ungkap pemain 23 tahun tersebut.
Mario menambahkan, ide untuk mengadakan NBA Madness patut diapresiasi. Sebab, mengadakan even basket yang fun seperti NBA Madness akan bisa menggairahkan animo masyarakat terhadap basket.
Apalagi, kata dia, even itu diadakan di tempat umum seperti pertokoan. Mario berharap gairah liga basket nasional yang beberapa tahun belakangan agak lesu darah bisa kembali terangkat naik. ’’NBA Madness sangat bagus dalam promosi dunia basket nasional. Jelas, even ini perlu sering diadakan,’’ tuturnya
Empat bintang NBL sudah dipastikan hadir selama dua hari tersebut. Mereka berasal dari klub-klub di luar Jawa Timur. Komposisinya tak berubah dari rencana semula. Yakni, Mario Dirk M. Gerungan (Aspac Jakarta), Romy C. Chandra (Pelita Jaya), Valentino Wuwungan (Satya Wacana Angsapura), dan Fadlan Minallah (Citra Satria).
Dalam dua hari, empat pemain tersohor di tanah air itu akan bermain dalam lima game. Hari ini, mereka bermain tiga game. Yakni, Vision 1 Sports 2-Ball, Platinum Skills Challenge, dan JW Marriott Free Throw Conga.
Pada game Vision 1 Sports 2-Ball dan Platinum Skills Challenge, Romy dkk bermain dengan beberapa pengunjung yang dipilih panitia. Yang istimewa, dalam ajang Free Throw Conga, bintang NBL bermain bersama enam DetEksi Model. Mereka adalah Mayang, Febi, Rania, Annette, Nadya Wulan, serta Lince.
Kedatangan para bintang NBL tersebut sudah pasti disambut hangat pengunjung NBA Madness. Salah satu yang mengungkapkan itu adalah mahasiswa Jurusan Desain Grafis Unesa Jovanda Anugerah. Dia mengungkapkan, kesempatan bertemu para pemain NBL merupakan hal langka. ’’Saya pasti datang besok (hari ini, Red). Siapa sih yang tidak ingin bertemu bintang?’’ ujarnya.
Di antara empat bintang yang hadir, Jovan, panggilan pemuda 19 tahun tersebut, mengidolakan Romy C. Chandra. Menurut dia, Romy sudah bisa dikategorikan sebagai pemain legendaris dan punya nama besar di dunia basket nasional. ’’Dia sangat cepat. Visi permainannya bagus. Saya jadi penasaran melihat langsung Romy,’’ tambahnya.
Hal yang sama diungkapkan Yoga Syahputra. Siswa kelas IX SMP 36 Surabaya itu ngebet ingin melihat langsung para pemain NBL. ’’Mereka menjadi inspirasi saya dalam bermain dan berlatih basket. Sangat menyenangkan bisa bertemu mereka,’’ tegasnya.
Bintang NBL akan kembali menghibur penggila basket Surabaya pada Minggu besok. Mereka bermain dalam dua game. Yakni, Dell-Microsoft 3-point Shootout dan Honda Matic Shooting Stars.
Selain itu, bintang NBL akan melakukan kegiatan spesial berupa Basketball Clinic bersama 30-an siswa SD sampai SMP. Asisten pelatih CLS Knights Erwin Triono akan menjadi dirigennya. Para bintang juga akan melayani permintaan tanda tangan serta foto bersama dengan penggemar.
Sementara itu, para pemain NBL juga tidak sabar ingin merasakan nuansa NBA Madness. Mario Dirk M. Gerungan dari Aspac Jakarta, misalnya. Dia menyatakan sangat bersemangat dan antusias bisa berpartisipasi dalam even basketball lifestyle terbesar se-Asia itu.
’’Apalagi, ini pengalaman pertama saya. Saya penasaran dan ingin tahu nuansa NBA Madness. Tapi, menghadirkan nuansa NBA di Indonesia adalah hal yang spesial,’’ ungkap pemain 23 tahun tersebut.
Mario menambahkan, ide untuk mengadakan NBA Madness patut diapresiasi. Sebab, mengadakan even basket yang fun seperti NBA Madness akan bisa menggairahkan animo masyarakat terhadap basket.
Apalagi, kata dia, even itu diadakan di tempat umum seperti pertokoan. Mario berharap gairah liga basket nasional yang beberapa tahun belakangan agak lesu darah bisa kembali terangkat naik. ’’NBA Madness sangat bagus dalam promosi dunia basket nasional. Jelas, even ini perlu sering diadakan,’’ tuturnya
Tanpa Home and Away, Justru Dekat ke Penggemar
Fokus Bangun Fondasi, NBL Indonesia Belum Terima Pemain Asing
SURABAYA, 31 Mei 2010 – Kompetisi basket profesional tertinggi di Indonesia, National Basketball League (NBL) Indonesia, mengungkapkan alasan di balik strategi format kompetisi musim 2010-2011. Khususnya soal tidak diadakannya sistem home and away, plus belum diterapkannya aturan pemain asing.
“Semua sebenarnya berbasis pada efisiensi biaya. Baik untuk penyelenggara maupun tim-tim peserta. Bagaimana memaksimalkan kompetisi tanpa harus mengeluarkan biaya-biaya berlebihan. Setelah terus melorotnya kualitas penyelenggaraan Indonesian Basketball League (IBL) dulu, kita harus memulai liga baru ini dengan rendah hati, dengan kaki yang menjejak di bumi,” ungkap Azrul Ananda, direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, commissioner NBL Indonesia.
Azrul menegaskan, situasi dan kondisi di Indonesia sangat beda dengan liga-liga profesional di kebanyakan negara. Sehingga, tidak bisa semata-mata meniru konsep di luar negeri. Apalagi di negara maju.
“Dari sepuluh tim, tujuh bermarkas di Jakarta. Sedangkan gedung basket yang layak pertandingan NBL di ibu kota hanya ada dua. Jadi, bagaimana mau menerapkan sistem home and away? Mana yang kandang, mana yang tandang?” ucap Azrul. “Selain itu, sistem home and away justru tidak adil bagi tiga tim yang benar-benar bermarkas di luar Jakarta. Seperti di Salatiga, Malang, dan Surabaya. Ongkos mereka jadi jauh lebih besar,” tambahnya.
Belum lagi alasan untuk mengembangkan brand. Baik itu brand NBL Indonesia maupun klub-klub pesertanya. “Dengan keliling ke berbagai kota, justru brand NBL dan klub-klubnya yang menyebar. Kita yang mendekatkan diri ke penggemar di berbagai region di Indonesia,” tandasnya.
Di musim perdana NBL Indonesia nanti, semua klub berkunjung ke semua seri. Tidak terpecah-pecah seperti IBL dulu. Kalau seri di Bandung, maka semua tim di Bandung. Kalau di Bali, semua ke Bali. “Dalam setiap kunjungan, tim bertanding empat sampai enam kali. Jadi mereka bisa dapat pengalaman maksimal tanpa harus banyak mengeluarkan biaya,” kata Azrul.
PT DBL Indonesia juga menerapkan kriteria penting untuk gedung pertandingan. Yaitu harus di tengah kota. Karena itu, di jadwal penyelenggaraan musim 2010-2011, gedung-gedung yang dipilih merupakan yang dekat dengan pusat keramaian.
“Sekali lagi, niatnya untuk mempermudah penggemar untuk menikmati pertandingan NBL nanti. Tugas kami untuk menarik penonton sangatlah berat. Tahun 2009 lalu, menurut data dari PB Perbasi, IBL rata-rata hanya disaksikan 250 penonton per hari. Itu sangat sepi,” jelas Azrul.
Sementara itu, untuk mendatangkan pemain asing, NBL Indonesia masih akan menunggu dulu setelah musim perdana ini berakhir. “Sekali lagi, tujuannya untuk menahan eskalasi biaya. Pada musim pertama ini, fokus utama adalah menyelamatkan penyelenggaraan liga. Setelah itu membangunnya secara bertahap. Jalan masih panjang,” tutur Azrul. (*)
SURABAYA, 31 Mei 2010 – Kompetisi basket profesional tertinggi di Indonesia, National Basketball League (NBL) Indonesia, mengungkapkan alasan di balik strategi format kompetisi musim 2010-2011. Khususnya soal tidak diadakannya sistem home and away, plus belum diterapkannya aturan pemain asing.
“Semua sebenarnya berbasis pada efisiensi biaya. Baik untuk penyelenggara maupun tim-tim peserta. Bagaimana memaksimalkan kompetisi tanpa harus mengeluarkan biaya-biaya berlebihan. Setelah terus melorotnya kualitas penyelenggaraan Indonesian Basketball League (IBL) dulu, kita harus memulai liga baru ini dengan rendah hati, dengan kaki yang menjejak di bumi,” ungkap Azrul Ananda, direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, commissioner NBL Indonesia.
Azrul menegaskan, situasi dan kondisi di Indonesia sangat beda dengan liga-liga profesional di kebanyakan negara. Sehingga, tidak bisa semata-mata meniru konsep di luar negeri. Apalagi di negara maju.
“Dari sepuluh tim, tujuh bermarkas di Jakarta. Sedangkan gedung basket yang layak pertandingan NBL di ibu kota hanya ada dua. Jadi, bagaimana mau menerapkan sistem home and away? Mana yang kandang, mana yang tandang?” ucap Azrul. “Selain itu, sistem home and away justru tidak adil bagi tiga tim yang benar-benar bermarkas di luar Jakarta. Seperti di Salatiga, Malang, dan Surabaya. Ongkos mereka jadi jauh lebih besar,” tambahnya.
Belum lagi alasan untuk mengembangkan brand. Baik itu brand NBL Indonesia maupun klub-klub pesertanya. “Dengan keliling ke berbagai kota, justru brand NBL dan klub-klubnya yang menyebar. Kita yang mendekatkan diri ke penggemar di berbagai region di Indonesia,” tandasnya.
Di musim perdana NBL Indonesia nanti, semua klub berkunjung ke semua seri. Tidak terpecah-pecah seperti IBL dulu. Kalau seri di Bandung, maka semua tim di Bandung. Kalau di Bali, semua ke Bali. “Dalam setiap kunjungan, tim bertanding empat sampai enam kali. Jadi mereka bisa dapat pengalaman maksimal tanpa harus banyak mengeluarkan biaya,” kata Azrul.
PT DBL Indonesia juga menerapkan kriteria penting untuk gedung pertandingan. Yaitu harus di tengah kota. Karena itu, di jadwal penyelenggaraan musim 2010-2011, gedung-gedung yang dipilih merupakan yang dekat dengan pusat keramaian.
“Sekali lagi, niatnya untuk mempermudah penggemar untuk menikmati pertandingan NBL nanti. Tugas kami untuk menarik penonton sangatlah berat. Tahun 2009 lalu, menurut data dari PB Perbasi, IBL rata-rata hanya disaksikan 250 penonton per hari. Itu sangat sepi,” jelas Azrul.
Sementara itu, untuk mendatangkan pemain asing, NBL Indonesia masih akan menunggu dulu setelah musim perdana ini berakhir. “Sekali lagi, tujuannya untuk menahan eskalasi biaya. Pada musim pertama ini, fokus utama adalah menyelamatkan penyelenggaraan liga. Setelah itu membangunnya secara bertahap. Jalan masih panjang,” tutur Azrul. (*)
Turnamen Pre-Season Pertahankan Format Turnamen Lama
JAKARTA – Turnamen Pre-Season National Basketball League (NBL) Indonesia musim 2010-2011 segera diselenggarakan pada 7-15 Juli mendatang. Sepuluh klub bakal berkumpul lagi di Malang, berebut gelar juara Pre-Season di GOR Bima Sakti.
Sesuai rapat liga yang diselenggarakan pada Senin, 7 Juni lalu, Turnamen Pre-Season ini akan mempertahankan format turnamen lama, saat liga ini masih bernama Indonesian Basketball League (IBL).
Pada rapat liga tersebut, sepuluh klub bersama Commissioner Azrul Ananda dan PT DBL Indonesia selaku penyelenggara menyepakati banyak hal. Mulai dari format kompetisi Pre-Season hingga finalisasi Peraturan Pelaksanaan NBL Indonesia musim 2010-2011.
Format Pre-Season merupakan yang paling mendesak, karena sudah akan diselenggarakan pada Juli nanti. Setelah membicarakan kemungkinan-kemungkinan perubahan, semua akhirnya sepakat kalau format yang digunakan masih seperti Turnamen IBL dulu.
Di Malang nanti, sepuluh klub akan dibagi ke dalam dua grup. Juara IBL 2009, Satria Muda Britama Jakarta, menempati Grup A, sedangkan klub runner-up, Aspac Jakarta, menempati Grup B. Kemudian, pembagian selanjutnya menggunakan format “ular,” mengikuti urutan akhir IBL 2009.
Di Grup A, Satria Muda Britama akan didampingi CLS Knights Surabaya (peringkat 4), Pelita Jaya Jakarta (5), Muba Hangtuah IM Sumsel (8), dan Satya Wacana Angsapura Salatiga (9). Sedangkan di Grup B, Aspac Jakarta ditemani Garuda Flexi Bandung (3), Bima Sakti Malang (6), Stadium Jakarta (7), dan Citra Satria Jakarta (10).
“Dalam rapat, kami sempat membahas perubahan cara membagi grup. Misalnya memakai sistem ganjil-genap atau acak ulang secara total. Pada akhirnya, semua merasa format yang lama sudah berjalan dengan baik, sehingga tetap dipertahankan,” jelas Azrul Ananda, commissioner (setara CEO) NBL Indonesia.
Dalam rapat itu, semua klub juga sepakat menetapkan Bella Erwin Harahap sebagai Ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia, mewakili seluruh klub peserta. Tidak berubah seperti ketika IBL 2009 lalu. “Pak Ade Bella (sapaan akrab, Red) telah ikut berjuang keras menyelamatkan liga tertinggi di Indonesia ini. Semua merasa tidak perlu ada perubahan. Kami senang telah bekerja bersama beliau, dan tak sabar segera menjalani musim baru yang penuh harapan,” kata Azrul.
Ade Bella sendiri merasa yakin musim perdana NBL Indonesia akan berjalan lancar, bahkan meraih sukses. Dimulai dengan kompetisi Pre-Season di Malang nanti.
“Semua klub memiliki semangat baru. Pihak DBL Indonesia sebagai pengelola juga telah menunjukkan komitmen yang luar biasa. Semua benar-benar ingin mensukseskan musim perdana nanti. Kami berharap, penggemar basket Indonesia ikut memberikan dukungan, memberi kesempatan bagi NBL Indonesia untuk berkembang,” papar Ade Bella, yang di Dewan Komisaris juga mewakili klub Citra Satria Jakarta.
Semua klub peserta punya waktu hingga 29 Juni 2010 untuk menyerahkan daftar pemain untuk Turnamen Pre-Season. Kemudian, dua pekan setelah berakhirnya turnamen itu, klub harus menyerahkan susunan pemain komplet untuk musim reguler 2010-2011, yang dimulai 16 Oktober mendatang di DBL Arena Surabaya.
“Secara bertahap, sebelum Turnamen Pre-Season, kami akan menyampaikan perkembangan persiapan NBL Indonesia. Jadi ikuti terus perkembangan liga baru Indonesia ini. Banyak hal baru akan diterapkan untuk kali pertama di Turnamen Pre-Season nanti,” ucap Azrul.
Pada Mei lalu, Turnamen Bima Sakti juga diselenggarakan di Malang. Turnamen itu merupakan kali terakhir klub-klub bertanding di bawah bendera IBL. “Agak manis juga, IBL berakhir di Malang, lalu NBL Indonesia dimulai di Malang,” kata Azrul. (*)
Sesuai rapat liga yang diselenggarakan pada Senin, 7 Juni lalu, Turnamen Pre-Season ini akan mempertahankan format turnamen lama, saat liga ini masih bernama Indonesian Basketball League (IBL).
Pada rapat liga tersebut, sepuluh klub bersama Commissioner Azrul Ananda dan PT DBL Indonesia selaku penyelenggara menyepakati banyak hal. Mulai dari format kompetisi Pre-Season hingga finalisasi Peraturan Pelaksanaan NBL Indonesia musim 2010-2011.
Format Pre-Season merupakan yang paling mendesak, karena sudah akan diselenggarakan pada Juli nanti. Setelah membicarakan kemungkinan-kemungkinan perubahan, semua akhirnya sepakat kalau format yang digunakan masih seperti Turnamen IBL dulu.
Di Malang nanti, sepuluh klub akan dibagi ke dalam dua grup. Juara IBL 2009, Satria Muda Britama Jakarta, menempati Grup A, sedangkan klub runner-up, Aspac Jakarta, menempati Grup B. Kemudian, pembagian selanjutnya menggunakan format “ular,” mengikuti urutan akhir IBL 2009.
Di Grup A, Satria Muda Britama akan didampingi CLS Knights Surabaya (peringkat 4), Pelita Jaya Jakarta (5), Muba Hangtuah IM Sumsel (8), dan Satya Wacana Angsapura Salatiga (9). Sedangkan di Grup B, Aspac Jakarta ditemani Garuda Flexi Bandung (3), Bima Sakti Malang (6), Stadium Jakarta (7), dan Citra Satria Jakarta (10).
“Dalam rapat, kami sempat membahas perubahan cara membagi grup. Misalnya memakai sistem ganjil-genap atau acak ulang secara total. Pada akhirnya, semua merasa format yang lama sudah berjalan dengan baik, sehingga tetap dipertahankan,” jelas Azrul Ananda, commissioner (setara CEO) NBL Indonesia.
Dalam rapat itu, semua klub juga sepakat menetapkan Bella Erwin Harahap sebagai Ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia, mewakili seluruh klub peserta. Tidak berubah seperti ketika IBL 2009 lalu. “Pak Ade Bella (sapaan akrab, Red) telah ikut berjuang keras menyelamatkan liga tertinggi di Indonesia ini. Semua merasa tidak perlu ada perubahan. Kami senang telah bekerja bersama beliau, dan tak sabar segera menjalani musim baru yang penuh harapan,” kata Azrul.
Ade Bella sendiri merasa yakin musim perdana NBL Indonesia akan berjalan lancar, bahkan meraih sukses. Dimulai dengan kompetisi Pre-Season di Malang nanti.
“Semua klub memiliki semangat baru. Pihak DBL Indonesia sebagai pengelola juga telah menunjukkan komitmen yang luar biasa. Semua benar-benar ingin mensukseskan musim perdana nanti. Kami berharap, penggemar basket Indonesia ikut memberikan dukungan, memberi kesempatan bagi NBL Indonesia untuk berkembang,” papar Ade Bella, yang di Dewan Komisaris juga mewakili klub Citra Satria Jakarta.
Semua klub peserta punya waktu hingga 29 Juni 2010 untuk menyerahkan daftar pemain untuk Turnamen Pre-Season. Kemudian, dua pekan setelah berakhirnya turnamen itu, klub harus menyerahkan susunan pemain komplet untuk musim reguler 2010-2011, yang dimulai 16 Oktober mendatang di DBL Arena Surabaya.
“Secara bertahap, sebelum Turnamen Pre-Season, kami akan menyampaikan perkembangan persiapan NBL Indonesia. Jadi ikuti terus perkembangan liga baru Indonesia ini. Banyak hal baru akan diterapkan untuk kali pertama di Turnamen Pre-Season nanti,” ucap Azrul.
Pada Mei lalu, Turnamen Bima Sakti juga diselenggarakan di Malang. Turnamen itu merupakan kali terakhir klub-klub bertanding di bawah bendera IBL. “Agak manis juga, IBL berakhir di Malang, lalu NBL Indonesia dimulai di Malang,” kata Azrul. (*)
NBL Indonesia Terapkan Dresscode Rapi
Wajib Kemeja dan Dasi, Jumat Pakai Batik
SURABAYA, 21 Juni 2010 – Kompetisi basket tertinggi di Indonesia, National Basketball League (NBL) Indonesia, akan menerapkan aturan dresscode rapi untuk musim perdana 2010-2011. Para pelatih dan ofisial wajib mengenakan kemeja dan dasi, sedangkan para pemain juga harus berdandan rapi saat menonton di tribun.
“Sebagai kompetisi yang akan menjadi panutan bagi kompetisi-kompetisi lain di Indonesia, sudah waktunya menerapkan aturan berpakaian yang lebih profesional. Dalam rapat NBL Indonesia bersama perwakilan seluruh klub, aturan baru ini pun disepakati bersama,” kata Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia.
Dalam aturan baru ini, setiap pelatih dan ofisial yang mendampingi tim bertanding wajib mengenakan kemeja lengan panjang, dasi, jas, celana kain, serta sepatu fantovel. Aturan yang sama berlaku untuk pemain yang tidak bertanding, tapi duduk di kawasan bench.
“Khusus hari Jumat, ofisial dan pemain itu mengenakan kemeja batik lengan panjang,” tambah Azrul, yang juga direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, pengelola NBL Indonesia.
Aturan ketat juga diberlakukan bagi pemain dan ofisial yang menonton di tribun. Meski mereka tidak sedang bertanding, tapi mereka kini dituntut mengikuti aturan dresscode lebih ketat. Yaitu wajib mengenakan polo shirt, celana panjang, dan sepatu. Polo shirt pun harus dimasukkan rapi.
“Aturan tambahan ini diajukan oleh coach Satria Muda, Fictor Roring. Kemudian disambut positif oleh penyelenggara dan klub-klub lain,” ungkap Azrul.
“Kalau memang ingin rapi, sebaiknya sekalian total rapi. Bukan hanya yang bertanding yang enak dilihat, yang berada di bench pun harus enak dilihat. Selain untuk kerapian, dari aturan berpakaian ini, semua bisa terlihat lebih profesional. Ini tentu akan baik untuk image klub dan liga," ujar pelatih yang akrab disapa Ito tersebut.
Dalam peraturan pelaksanaan NBL Indonesia, penyelenggara dan klub-klub peserta juga sudah menyepakati sanksi untuk pelanggaran-pelanggaran aturan berpakaian ini.
Pengelola dan klub-klub sudah menyepakati sanksi-sanksi untuk pelanggaran dresscode. Mulai dari Surat Peringatan yang dipublikasikan, hingga denda uang tunai,” ujar Bella Erwin Harahap, ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia.
Rencananya, aturan dresscode ini sudah akan diterapkan saat Preseason Tournament NBL Indonesia, yang dijadwalkan berlangsung di GOR Bima Sakti Malang, 7-15 Juli mendatang. (*)
ATURAN DRESSCODE NBL INDONESIA
PELATIH – Wajib mengenakan kemeja lengan panjang, dasi, jas, celana panjang kain, dan sepatu fantovel saat mendampingi tim bertanding. Aturan yang sama berlaku untuk ofisial tim lain, serta pemain yang tidak bertanding tapi duduk di area bench. Khusus pertandingan hari Jumat, ofisial dan pemain mengenakan batik lengan panjang.
PEMAIN – Wajib mengenakan polo shirt (dimasukkan), celana panjang, dan sepatu saat menonton pertandingan di atas tribun. Peraturan juga berlaku bagi ofisial tim yang sedang menonton.
ATURAN JERSEY NBL INDONESIA
Setiap tim boleh memiliki tiga set jersey. Satu warna, satu putih, dan satu alternate design. Warna jersey harus ada yang dominan (80 persen). Lutut pemain harus terlihat.
SURABAYA, 21 Juni 2010 – Kompetisi basket tertinggi di Indonesia, National Basketball League (NBL) Indonesia, akan menerapkan aturan dresscode rapi untuk musim perdana 2010-2011. Para pelatih dan ofisial wajib mengenakan kemeja dan dasi, sedangkan para pemain juga harus berdandan rapi saat menonton di tribun.
“Sebagai kompetisi yang akan menjadi panutan bagi kompetisi-kompetisi lain di Indonesia, sudah waktunya menerapkan aturan berpakaian yang lebih profesional. Dalam rapat NBL Indonesia bersama perwakilan seluruh klub, aturan baru ini pun disepakati bersama,” kata Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia.
Dalam aturan baru ini, setiap pelatih dan ofisial yang mendampingi tim bertanding wajib mengenakan kemeja lengan panjang, dasi, jas, celana kain, serta sepatu fantovel. Aturan yang sama berlaku untuk pemain yang tidak bertanding, tapi duduk di kawasan bench.
“Khusus hari Jumat, ofisial dan pemain itu mengenakan kemeja batik lengan panjang,” tambah Azrul, yang juga direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, pengelola NBL Indonesia.
Aturan ketat juga diberlakukan bagi pemain dan ofisial yang menonton di tribun. Meski mereka tidak sedang bertanding, tapi mereka kini dituntut mengikuti aturan dresscode lebih ketat. Yaitu wajib mengenakan polo shirt, celana panjang, dan sepatu. Polo shirt pun harus dimasukkan rapi.
“Aturan tambahan ini diajukan oleh coach Satria Muda, Fictor Roring. Kemudian disambut positif oleh penyelenggara dan klub-klub lain,” ungkap Azrul.
“Kalau memang ingin rapi, sebaiknya sekalian total rapi. Bukan hanya yang bertanding yang enak dilihat, yang berada di bench pun harus enak dilihat. Selain untuk kerapian, dari aturan berpakaian ini, semua bisa terlihat lebih profesional. Ini tentu akan baik untuk image klub dan liga," ujar pelatih yang akrab disapa Ito tersebut.
Dalam peraturan pelaksanaan NBL Indonesia, penyelenggara dan klub-klub peserta juga sudah menyepakati sanksi untuk pelanggaran-pelanggaran aturan berpakaian ini.
Pengelola dan klub-klub sudah menyepakati sanksi-sanksi untuk pelanggaran dresscode. Mulai dari Surat Peringatan yang dipublikasikan, hingga denda uang tunai,” ujar Bella Erwin Harahap, ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia.
Rencananya, aturan dresscode ini sudah akan diterapkan saat Preseason Tournament NBL Indonesia, yang dijadwalkan berlangsung di GOR Bima Sakti Malang, 7-15 Juli mendatang. (*)
ATURAN DRESSCODE NBL INDONESIA
PELATIH – Wajib mengenakan kemeja lengan panjang, dasi, jas, celana panjang kain, dan sepatu fantovel saat mendampingi tim bertanding. Aturan yang sama berlaku untuk ofisial tim lain, serta pemain yang tidak bertanding tapi duduk di area bench. Khusus pertandingan hari Jumat, ofisial dan pemain mengenakan batik lengan panjang.
PEMAIN – Wajib mengenakan polo shirt (dimasukkan), celana panjang, dan sepatu saat menonton pertandingan di atas tribun. Peraturan juga berlaku bagi ofisial tim yang sedang menonton.
ATURAN JERSEY NBL INDONESIA
Setiap tim boleh memiliki tiga set jersey. Satu warna, satu putih, dan satu alternate design. Warna jersey harus ada yang dominan (80 persen). Lutut pemain harus terlihat.
Belajar Setengah Jam, Ketagihan
Basketball Clinic NBL Indonesia
SURABAYA – Bintang-bintang National Basketball League (NBL) Indonesia masih menjadi daya tarik utama pengunjung NBA Madness presented by Jawa Pos yang berlangsung di Atrium Tunjungan Plaza (TP) 3. Kemarin (20/6) para pebasket profesional itu membagikan ilmunya dalam Basketball Clinic mulai sekitar pukul 16.30.
Klinik basket yang diikuti 19 pelajar SD itu dipimpin langsung oleh asisten pelatih CLS Knights Surabaya Erwin Triono. Empat pemain NBL yang sejak Sabtu (19/6) tampil di venue even basketball lifestyle kelas dunia itu ikut membantu mengajarkan teknik-teknik dasar basket kepada belasan penggila basket cilik tersebut. Mereka mengajari para peserta teknik dribble dan passing yang benar, cara lay-up, serta beberapa gerakan untuk menggiring bola, seperti crossover dan between the leg.
Mario Gerungan (Aspac Jakarta), Romy C. Chandra (Pelita Jaya Jakarta), Fadlan Minallah (Citra Satria Jakarta), dan Valentino Wuwungan (Satya Wacana Angsapura Salatiga) kemarin terlihat sangat menikmati perannya sebagai instruktur Basketball Clinic. Berkali-kali para pebasket itu tertawa melihat ulah para peserta klinik.
Salah satu yang paling mengundang tawa pengunjung dan para bintang NBL adalah ulah Jonathan Irawan. Bocah yang baru naik kelas 2 di SD Margie Surabaya itu memang yang paling mungil daripada para peserta lain. Tinggi badannya tak sampai sepinggang Romy Chandra. Panjang kakinya pun tak berselisih banyak dari diameter bola basket. Alhasil, Jonathan kesulitan saat harus melakukan teknik between the leg yang mengharuskan bola dipantulkan di antara kedua kaki.
Kendati demikian, Jonathan tampak sangat antusias. Meski harus melakukannya secara perlahan-lahan, dia tetap berusaha melakukan between the leg hingga ujung lapangan utama NBA Madness. Para pemain NBL pun tertawa-tawa sambil menyemangati Jonathan. Fadlan Minallah bahkan terus mengikuti Jonathan sambil terbungkuk-bungkuk hingga bocah itu rampung melakukan gerakan.
Ternyata, waktu 30 menit untuk Basketball Clinic itu dirasa belum cukup oleh para peserta. Mereka mengaku ketagihan. Seusai klinik, beberapa peserta menanyakan apakah masih ada sesi klinik berikutnya. ”Habis ini masih ada lagi nggak?” kata Yoga Alfa dan Kevin Ryan.
Dua pelajar SD Santa Angela itu memang termasuk yang paling bersemangat saat klinik. Mereka merasa pengajaran dari pemain profesional itu menambah pengetahuan mereka soal teknik basket. ”Soalnya, ada yang belum diajari di sekolah. Kayak between the leg, itu belum diajarin,” kata Yoga.
Selain membagikan ilmu dalam Basketball Clinic, para bintang NBL kemarin bermain games bersama pengunjung. Mereka memainkan Honda Matic Shooting Stars dan Dell-Microsoft 3-Point Shootout.
Yang paling seru adalah sesi Dell- Microsoft 3-Point Shootout. Dalam sesi itu, Erwin, Mario, Romy, Valentino, dan Fadlan bertanding melawan empat pengunjung, yakni Arif Budiman, Sumiati, Mega Nanda, dan Winarti Sasmito Putri. Kali itu mereka mendapatkan lawan berat, yakni Sumiati, salah satu legenda DetEksi Basketball League (DBL) yang terkenal dengan tembakantembakan mautnya.
Dalam games kemarin, Sumiati menunjukkan kualitasnya. Dia mencetak poin tertinggi, yakni delapan poin, sama dengan Valentino dan Fadlan. Karena poinnya sama, untuk menentukan pemenang, ketiganya harus melakukan tembakan lagi dalam waktu yang lebih singkat, yakni 24 detik. Sayang, dalam pertandingan ulang itu, Sumiati yang mencetak tiga poin kalah oleh Fadlan yang membukukan empat poin. Sementara, Valetino hanya membuat dua poin. Kemenangan pun akhirnya menjadi milik Fadlan
SURABAYA – Bintang-bintang National Basketball League (NBL) Indonesia masih menjadi daya tarik utama pengunjung NBA Madness presented by Jawa Pos yang berlangsung di Atrium Tunjungan Plaza (TP) 3. Kemarin (20/6) para pebasket profesional itu membagikan ilmunya dalam Basketball Clinic mulai sekitar pukul 16.30.
Klinik basket yang diikuti 19 pelajar SD itu dipimpin langsung oleh asisten pelatih CLS Knights Surabaya Erwin Triono. Empat pemain NBL yang sejak Sabtu (19/6) tampil di venue even basketball lifestyle kelas dunia itu ikut membantu mengajarkan teknik-teknik dasar basket kepada belasan penggila basket cilik tersebut. Mereka mengajari para peserta teknik dribble dan passing yang benar, cara lay-up, serta beberapa gerakan untuk menggiring bola, seperti crossover dan between the leg.
Mario Gerungan (Aspac Jakarta), Romy C. Chandra (Pelita Jaya Jakarta), Fadlan Minallah (Citra Satria Jakarta), dan Valentino Wuwungan (Satya Wacana Angsapura Salatiga) kemarin terlihat sangat menikmati perannya sebagai instruktur Basketball Clinic. Berkali-kali para pebasket itu tertawa melihat ulah para peserta klinik.
Salah satu yang paling mengundang tawa pengunjung dan para bintang NBL adalah ulah Jonathan Irawan. Bocah yang baru naik kelas 2 di SD Margie Surabaya itu memang yang paling mungil daripada para peserta lain. Tinggi badannya tak sampai sepinggang Romy Chandra. Panjang kakinya pun tak berselisih banyak dari diameter bola basket. Alhasil, Jonathan kesulitan saat harus melakukan teknik between the leg yang mengharuskan bola dipantulkan di antara kedua kaki.
Kendati demikian, Jonathan tampak sangat antusias. Meski harus melakukannya secara perlahan-lahan, dia tetap berusaha melakukan between the leg hingga ujung lapangan utama NBA Madness. Para pemain NBL pun tertawa-tawa sambil menyemangati Jonathan. Fadlan Minallah bahkan terus mengikuti Jonathan sambil terbungkuk-bungkuk hingga bocah itu rampung melakukan gerakan.
Ternyata, waktu 30 menit untuk Basketball Clinic itu dirasa belum cukup oleh para peserta. Mereka mengaku ketagihan. Seusai klinik, beberapa peserta menanyakan apakah masih ada sesi klinik berikutnya. ”Habis ini masih ada lagi nggak?” kata Yoga Alfa dan Kevin Ryan.
Dua pelajar SD Santa Angela itu memang termasuk yang paling bersemangat saat klinik. Mereka merasa pengajaran dari pemain profesional itu menambah pengetahuan mereka soal teknik basket. ”Soalnya, ada yang belum diajari di sekolah. Kayak between the leg, itu belum diajarin,” kata Yoga.
Selain membagikan ilmu dalam Basketball Clinic, para bintang NBL kemarin bermain games bersama pengunjung. Mereka memainkan Honda Matic Shooting Stars dan Dell-Microsoft 3-Point Shootout.
Yang paling seru adalah sesi Dell- Microsoft 3-Point Shootout. Dalam sesi itu, Erwin, Mario, Romy, Valentino, dan Fadlan bertanding melawan empat pengunjung, yakni Arif Budiman, Sumiati, Mega Nanda, dan Winarti Sasmito Putri. Kali itu mereka mendapatkan lawan berat, yakni Sumiati, salah satu legenda DetEksi Basketball League (DBL) yang terkenal dengan tembakantembakan mautnya.
Dalam games kemarin, Sumiati menunjukkan kualitasnya. Dia mencetak poin tertinggi, yakni delapan poin, sama dengan Valentino dan Fadlan. Karena poinnya sama, untuk menentukan pemenang, ketiganya harus melakukan tembakan lagi dalam waktu yang lebih singkat, yakni 24 detik. Sayang, dalam pertandingan ulang itu, Sumiati yang mencetak tiga poin kalah oleh Fadlan yang membukukan empat poin. Sementara, Valetino hanya membuat dua poin. Kemenangan pun akhirnya menjadi milik Fadlan
IBL Berubah Nama Jadi NBL Indonesia : Sesuaikan Jadwal Internasional, Perbanyak Jumlah Pertandingan
JAKARTA, 25 Mei 2010 – Liga basket tertinggi di Indonesia sekarang punya identitas baru. Indonesian Basketball League (IBL), yang sudah berjalan sejak 2003, sekarang berganti nama menjadi National Basketball League (NBL) Indonesia.
Pergantian nama itu diumumkan secara resmi di Ballroom Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa malam (25/5). Pihak PT DBL Indonesia, pengelola baru IBL yang berpusat di Surabaya, juga menjelaskan sejumlah perubahan lain. Misalnya, perubahan jadwal dan penambahan jumlah pertandingan secara signifikan.
DBL Indonesia juga menceritakan mengapa mereka bersedia mengambil alih IBL, yang dalam beberapa tahun terakhir dianggap mengalami kemerosotan. “Kami sama sekali tak pernah punya bayangan mengambil alih IBL. Pada Desember 2009, seluruh perwakilan klub datang ke Surabaya untuk menemui kami. Kata mereka, liga sedang dalam kondisi terburuk dalam 20 tahun terakhir”, ungkap Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia, commissioner NBL Indonesia.
Semula, lanjut Azrul, DBL Indonesia belum bersedia. Sebab, pihaknya sudah punya beban besar mengembangkan Development Basketball League (DBL), liga pelajar terbesar yang sudah merambah 21 kota, diikuti sekitar 25.000 pemain dan ofisial.
“Setelah berbincang dengan berbagai pihak, baik di Indonesia maupun di luar negeri, akhirnya kami bersedia. Banyak yang mendorong kami untuk mau, dengan alasan untuk membantu basket Indonesia”, ucapnya. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh klub, PB Perbasi, dan para penggemar basket Indonesia atas kepercayaan ini. Kami akan bekerja keras untuk mengembalikan gengsi basket Indonesia”, lanjutnya.
Bella Erwin Harahap, Ketua Dewan Komisaris liga, mengaku senang DBL Indonesia bersedia jadi pengelola. “DBL memenuhi lima poin yang kami inginkan. Yaitu infrastruktur yang memadai, cukup SDM, kuat dalam hal media, cukup finansial, dan memiliki jaringan kuat di lingkungan basket”, tuturnya.
Noviantika Nasution, Ketua Umum PB Perbasi, juga lega dengan hadirnya DBL Indonesia sebagai pengelola. “Basket Indonesia membutuhkan orang-orang muda seperti di DBL Indonesia. Visioner, tapi mau memahami keadaan dan paham dalam menghadapi keadaan tersebut. Visi mereka sejalan dengan apa yang kami inginkan”, ucapnya.
Mengapa Berubah Nama
Semula, DBL Indonesia mengaku tidak punya niatan untuk mengubah nama IBL. Namun, setelah bertemu dengan sejumlah calon sponsor, serta berdiskusi dengan banyak pihak, perubahan terpaksa dilakukan. Mengubah logo dan program saja tidaklah cukup.
“Nama IBL sudah identik dengan kompetisi yang tidak heboh, yang sepi penonton. Ada yang bilang, IBL tidak lagi berawal dari nol, melainkan harus diulang dari minus sepuluh. Kami pun memutuskan untuk mengubah nama jadi NBL Indonesia. Paling tidak, dengan nama baru, kami bisa mengulang dari nol,” papar Azrul Ananda.
Logo baru NBL Indonesia dibuat dengan desain sederhana, berwarna merah dan putih. “Liga ini dilahirkan untuk berusaha kembali ke masa emas basket Indonesia. Jadi harus merah putih. Slogan liga pun jelas: For Indonesia”, ujar Azrul, “Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih kepada klub-klub peserta dan PB Perbasi, yang mendukung penuh perubahan identitas ini”.
Identitas baru ini pun memberi suntikan semangat kepada klub-klub peserta. “Semua memberikan dukungan penuh. Semua punya misi dan visi sama. Mengembalikan lagi kejayaan basket profesional Indonesia”, kata Bella Erwin Harahap, Ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia.
Tambah Jumlah Pertandingan
Perubahan penting lain adalah jadwal dan jumlah pertandingan. Dengan identitas baru, NBL Indonesia punya kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan liga-liga profesional di negara-negara lain.
“Di negara-negara yang basketnya maju, kompetisi profesional selalu diselenggarakan pada akhir tahun, lalu berakhir di awal tahun selanjutnya. Sejarah basket di Amerika memang sebagai olahraga musim dingin. Kini, di Eropa, Australia, China, dan negara-negara lain mengadopsi jadwal yang sama. Baru pada Mei hingga Agustus, kompetisi-kompetisi bersifat internasional diselenggarakan”, jelas Azrul Ananda.
Jadi, musim perdana NBL Indonesia adalah musim 2010-2011. Musim reguler diselenggarakan pada Oktober 2010 hingga Februari 2011. Kompetisi resmi preseason (pramusim) digelar bulan Juli 2010, sebelum bulan puasa. Kompetisi ditutup dengan Championship Series pada Maret 2011. Delapan klub terbaik akan berkumpul di satu tempat, lalu saling menggugurkan lewat sistem single game elimination. Tim yang bertahan sampai akhir dinobatkan sebagai champion NBL Indonesia 2010-2011.
“Format ini akan sangat mendebarkan. Setiap tim hanya punya satu kesempatan untuk menang dan lolos. Seperti NCAA di Amerika dan Euroleague”, kata Azrul.
Meski babak penutupnya relatif singkat, Azrul bilang untuk tidak khawatir. Sebab, saat musim reguler, jumlah pertandingan bertambah signifikan. “Di IBL dulu, setiap tim bertemu hanya dua kali. Total hanya main 18 kali semusim. Kini, setiap tim bertemu tiga kali. Total masing-masing klub akan bermain 27 kali”, jelas Azrul.
Secara keseluruhan, NBL Indonesia akan menyelenggarakan 166 pertandingan pada musim 2010-2011. Musim terakhir IBL, termasuk turnamen, tidak sampai 130 pertandingan. “Lebih banyak game, lebih banyak pengalaman bertanding untuk semua tim. Lebih banyak juga hiburan untuk penggemar”, tegas Azrul. (*)
Pergantian nama itu diumumkan secara resmi di Ballroom Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa malam (25/5). Pihak PT DBL Indonesia, pengelola baru IBL yang berpusat di Surabaya, juga menjelaskan sejumlah perubahan lain. Misalnya, perubahan jadwal dan penambahan jumlah pertandingan secara signifikan.
DBL Indonesia juga menceritakan mengapa mereka bersedia mengambil alih IBL, yang dalam beberapa tahun terakhir dianggap mengalami kemerosotan. “Kami sama sekali tak pernah punya bayangan mengambil alih IBL. Pada Desember 2009, seluruh perwakilan klub datang ke Surabaya untuk menemui kami. Kata mereka, liga sedang dalam kondisi terburuk dalam 20 tahun terakhir”, ungkap Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia, commissioner NBL Indonesia.
Semula, lanjut Azrul, DBL Indonesia belum bersedia. Sebab, pihaknya sudah punya beban besar mengembangkan Development Basketball League (DBL), liga pelajar terbesar yang sudah merambah 21 kota, diikuti sekitar 25.000 pemain dan ofisial.
“Setelah berbincang dengan berbagai pihak, baik di Indonesia maupun di luar negeri, akhirnya kami bersedia. Banyak yang mendorong kami untuk mau, dengan alasan untuk membantu basket Indonesia”, ucapnya. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh klub, PB Perbasi, dan para penggemar basket Indonesia atas kepercayaan ini. Kami akan bekerja keras untuk mengembalikan gengsi basket Indonesia”, lanjutnya.
Bella Erwin Harahap, Ketua Dewan Komisaris liga, mengaku senang DBL Indonesia bersedia jadi pengelola. “DBL memenuhi lima poin yang kami inginkan. Yaitu infrastruktur yang memadai, cukup SDM, kuat dalam hal media, cukup finansial, dan memiliki jaringan kuat di lingkungan basket”, tuturnya.
Noviantika Nasution, Ketua Umum PB Perbasi, juga lega dengan hadirnya DBL Indonesia sebagai pengelola. “Basket Indonesia membutuhkan orang-orang muda seperti di DBL Indonesia. Visioner, tapi mau memahami keadaan dan paham dalam menghadapi keadaan tersebut. Visi mereka sejalan dengan apa yang kami inginkan”, ucapnya.
Mengapa Berubah Nama
Semula, DBL Indonesia mengaku tidak punya niatan untuk mengubah nama IBL. Namun, setelah bertemu dengan sejumlah calon sponsor, serta berdiskusi dengan banyak pihak, perubahan terpaksa dilakukan. Mengubah logo dan program saja tidaklah cukup.
“Nama IBL sudah identik dengan kompetisi yang tidak heboh, yang sepi penonton. Ada yang bilang, IBL tidak lagi berawal dari nol, melainkan harus diulang dari minus sepuluh. Kami pun memutuskan untuk mengubah nama jadi NBL Indonesia. Paling tidak, dengan nama baru, kami bisa mengulang dari nol,” papar Azrul Ananda.
Logo baru NBL Indonesia dibuat dengan desain sederhana, berwarna merah dan putih. “Liga ini dilahirkan untuk berusaha kembali ke masa emas basket Indonesia. Jadi harus merah putih. Slogan liga pun jelas: For Indonesia”, ujar Azrul, “Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih kepada klub-klub peserta dan PB Perbasi, yang mendukung penuh perubahan identitas ini”.
Identitas baru ini pun memberi suntikan semangat kepada klub-klub peserta. “Semua memberikan dukungan penuh. Semua punya misi dan visi sama. Mengembalikan lagi kejayaan basket profesional Indonesia”, kata Bella Erwin Harahap, Ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia.
Tambah Jumlah Pertandingan
Perubahan penting lain adalah jadwal dan jumlah pertandingan. Dengan identitas baru, NBL Indonesia punya kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan liga-liga profesional di negara-negara lain.
“Di negara-negara yang basketnya maju, kompetisi profesional selalu diselenggarakan pada akhir tahun, lalu berakhir di awal tahun selanjutnya. Sejarah basket di Amerika memang sebagai olahraga musim dingin. Kini, di Eropa, Australia, China, dan negara-negara lain mengadopsi jadwal yang sama. Baru pada Mei hingga Agustus, kompetisi-kompetisi bersifat internasional diselenggarakan”, jelas Azrul Ananda.
Jadi, musim perdana NBL Indonesia adalah musim 2010-2011. Musim reguler diselenggarakan pada Oktober 2010 hingga Februari 2011. Kompetisi resmi preseason (pramusim) digelar bulan Juli 2010, sebelum bulan puasa. Kompetisi ditutup dengan Championship Series pada Maret 2011. Delapan klub terbaik akan berkumpul di satu tempat, lalu saling menggugurkan lewat sistem single game elimination. Tim yang bertahan sampai akhir dinobatkan sebagai champion NBL Indonesia 2010-2011.
“Format ini akan sangat mendebarkan. Setiap tim hanya punya satu kesempatan untuk menang dan lolos. Seperti NCAA di Amerika dan Euroleague”, kata Azrul.
Meski babak penutupnya relatif singkat, Azrul bilang untuk tidak khawatir. Sebab, saat musim reguler, jumlah pertandingan bertambah signifikan. “Di IBL dulu, setiap tim bertemu hanya dua kali. Total hanya main 18 kali semusim. Kini, setiap tim bertemu tiga kali. Total masing-masing klub akan bermain 27 kali”, jelas Azrul.
Secara keseluruhan, NBL Indonesia akan menyelenggarakan 166 pertandingan pada musim 2010-2011. Musim terakhir IBL, termasuk turnamen, tidak sampai 130 pertandingan. “Lebih banyak game, lebih banyak pengalaman bertanding untuk semua tim. Lebih banyak juga hiburan untuk penggemar”, tegas Azrul. (*)
Langganan:
Postingan (Atom)