Kamis, 24 Juni 2010

Tim yang Berlaga di NBL Indonesia 2010

Aspac
Bimasakti
Citra Satria
CLS Knights
Garuda
Muba Hangtuah
Pelita Jaya
Satria Muda
Satya Wacana Angsapura
Stadium Bhinneka

Cahaya Lestari Surabaya (CLS)

Cahaya Lestari Surabaya (disingkat CLS) adalah klub bola basket profesional Indonesian Basketball League (IBL) dari kota Surabaya. CLS didukung oleh perusahaan Good Day, sehinggal dikenal pula sebagai CLS Good Day.

Pada kompetisi IBL 2007, CLS Good Day memiliki pelatih Hendro Wibisono dan manajer Ming Sudarmono. Pemain andalan klub ini adalah Charly Affandi dan Agustinus Indrajaya. Pada kompetisi 2008, CLS berganti nama menjadi CLS Knights. Simon Wong sebagai pelatih dan memiliki Rookie terbanyak di antara tim peserta IBL yang lain, yaitu 7 orang,
[sembunyikan]
l • b • s


Satria Muda BritAma

Satria Muda BritAma adalah klub bola basket profesional yang bermain pada Liga Bola Basket Indonesia yang berasal dari Jakarta. Satria Muda adalah juara turnamen Liga Bola Basket Indonesia pada tahun 2006 dan meraih peringkat kedua pada kompetisi bola basket Sister City  di Jakarta pada tahun yang sama. Mereka memainkan permainan kandangnya di BritAma Arena yang terletak di dalam gedung perbelanjaan Sports Mall di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang mampu menampung 7.000 orang.

Di musim reguler IBL 2006 Satria Muda kembali tampil sebagai juara setelah mengalahkan Aspac Putra Riau 2-0 dalam final yang menggunakan format game the best of three. Beberapa pemain Satria Muda tercatat pernah memperkuat tim nasional basket Indonesia yaitu Faisal J Ahmad, Amin Prihantono, Wendha Wijaya, Ronny Gunawan, Wahyu Widayat Jati, Dwui Eriano, Youbel Sondakh dan Denny Sumargo yang kini berada di Garuda Bandung.

Bimasakti Nikko Steel



Bimasakti Nikko Steel adalah klub bola basket profesional yang bermain pada Liga Bola Basket Indonesia yang berasal dari Malang. Klub Bimasakti merupakan hasil merger dari klub-klub basket pada zamannya seperti Goodyear dan Bridgestone, nama yang mengadopsi dari merk ban. Yayasan Bimasakti terdaftar secara legal pada tahun 1989, yayasan ini dikelola secara gotong royong. Saat ini ketua yayasan dipegang oleh Setyawan Subandi. Beberapa pemain berkualitas yang dihasilkan oleh klub Bimasakti diantaranya seperti I Made Sudiadnyana, Andrie Ekayana, hingga era Dimas Aryo Dewanto. Bimasakti menggunakan GOR Bima Sakti sebagai kandang, GOR Bima Sakti berkapasitas 2.500 orang, GOR Bima Sakti berdiri diatas lahan 6.700 meter persegi, GOR ini diresmikan pada tahun 1992.

Selasa, 22 Juni 2010

NBA Madness Bertabur Bintang NBL Indonesia

Even basketball lifestyle kelas dunia NBA Madness presented by Jawa Pos akan benar-benar menjadi ajang senang-senang untuk masyarakat Indonesia, terutama untuk pencinta basket. Sebab, selain menampilkan NBA Talent yang didatangkan langsung dari Amerika Serikat, NBA Madness juga bertabur bintang dari negeri sendiri. Pemain-pemain NBL Indonesia akan turut tampil, menghibur pengunjung di lokasi acara.

”Nanti, seluruh pengunjung bisa melihat aksi pemain-pemain NBL mengikuti berbagai games di NBA Madness. Bukan cuma itu, mereka juga bisa ikut main bareng, ikut basketball clinic, juga ada autograph session untuk yang mau foto bareng dan mendapat tanda tangan langsung dari bintang NBL,” ujar Masany Audri, general manager DBL Indonesia, penyelenggara NBA Madness di Indonesia.

Pada akhir pekan pertama lalu, bintang NBL Dimas Aryo Dewanto dari Bima Sakti Malang dan Dimaz Muharri dari CLS Knights Surabaya lebih dulu menyapa pengunjung Tunjungan Plaza 3 Surabaya. Keduanya sempat bermain Dell 3-Point Shootout dan Honda Matic Shooting Stars. Kelihaian keduanya melakukan tembakan kerap membuat kagum penonton. Serunya, di Honda Matic Shooting Stars, mereka berkolaborasi dengan pengunjung dan anggota Denver Nuggets Dancers.

”NBA Madness ini bisa membawa antusiasme fans. Mereka jadi bisa lebih menikmati basket. Semoga ini bisa membuat kami mendapat lebih banyak dukungan saat bertanding di NBL nanti,” ujar Dimaz.

Usai bermain bersama Nuggets Dancers dan pengunjung, Dimaz dan Dimas juga melayani permintaan para fans untuk berfoto bersama dan memberikan tanda tangan.

Selain kedua pemain tersebut, masih ada sederetan pemain NBL Indonesia yang akan hadir di NBA Madness. Mereka akan secara bergantian hadir pada setiap weekend (lihat grafis untuk jadwal tampil pemain NBL), baik di Tunjungan Plaza 3 Surabaya, maupun di Supermal Pakuwon Indah. (*)

Jadwal Penampilan Pemain NBL Indonesia di NBA Madness

- Venue: Tunjungan Plaza 3 Surabaya

Sabtu-Minggu, 12-13 Juni
Dimas Aryo Dewanto (Bima Sakti)
Dimaz Muharri (CLS Knights)

Sabtu-Minggu, 19-20 Juni
Mario Dirk M. Gerungan (Aspac Jakarta)
Romi Chandra (Pelita Jaya)
Valentino Wuwungan (Satya Wacana Angsapura)
Fadlan Minallah (Citra Satria)

- Venue: Supermal Pakuwon Indah Surabaya

Sabtu-Minggu, 26-27 Juni
Mario Wuysang (Garuda Flexi)
Andi Batam (Pelita Jaya)

Minggu, 4 Juli
Isman Thoyib (Aspac)
Febri Utomo (CLS Knights)
Gabriel Sitaniapesy (Muba Hangtuah IM)
Amin Prihantono (Satria Muda Britama)
Ruslan (Stadium)

Tak Sabar Lihat Bintang NBL

SURABAYA – Kehadiran para bintang National Basketball League (NBL) Indonesia dalam ajang NBA Madness presented by Jawa Pos sudah sangat ditunggu penggemar basket Surabaya. Para bintang tersebut akan menutup weekend kedua NBA Madness di Tunjungan Plaza 3 Surabaya hari ini (19/6) dan besok (20/6).

Empat bintang NBL sudah dipastikan hadir selama dua hari tersebut. Mereka berasal dari klub-klub di luar Jawa Timur. Komposisinya tak berubah dari rencana semula. Yakni, Mario Dirk M. Gerungan (Aspac Jakarta), Romy C. Chandra (Pelita Jaya), Valentino Wuwungan (Satya Wacana Angsapura), dan Fadlan Minallah (Citra Satria).

Dalam dua hari, empat pemain tersohor di tanah air itu akan bermain dalam lima game. Hari ini, mereka bermain tiga game. Yakni, Vision 1 Sports 2-Ball, Platinum Skills Challenge, dan JW Marriott Free Throw Conga.

Pada game Vision 1 Sports 2-Ball dan Platinum Skills Challenge, Romy dkk bermain dengan beberapa pengunjung yang dipilih panitia. Yang istimewa, dalam ajang Free Throw Conga, bintang NBL bermain bersama enam DetEksi Model. Mereka adalah Mayang, Febi, Rania, Annette, Nadya Wulan, serta Lince.

Kedatangan para bintang NBL tersebut sudah pasti disambut hangat pengunjung NBA Madness. Salah satu yang mengungkapkan itu adalah mahasiswa Jurusan Desain Grafis Unesa Jovanda Anugerah. Dia mengungkapkan, kesempatan bertemu para pemain NBL merupakan hal langka. ’’Saya pasti datang besok (hari ini, Red). Siapa sih yang tidak ingin bertemu bintang?’’ ujarnya.

Di antara empat bintang yang hadir, Jovan, panggilan pemuda 19 tahun tersebut, mengidolakan Romy C. Chandra. Menurut dia, Romy sudah bisa dikategorikan sebagai pemain legendaris dan punya nama besar di dunia basket nasional. ’’Dia sangat cepat. Visi permainannya bagus. Saya jadi penasaran melihat langsung Romy,’’ tambahnya.

Hal yang sama diungkapkan Yoga Syahputra. Siswa kelas IX SMP 36 Surabaya itu ngebet ingin melihat langsung para pemain NBL. ’’Mereka menjadi inspirasi saya dalam bermain dan berlatih basket. Sangat menyenangkan bisa bertemu mereka,’’ tegasnya.

Bintang NBL akan kembali menghibur penggila basket Surabaya pada Minggu besok. Mereka bermain dalam dua game. Yakni, Dell-Microsoft 3-point Shootout dan Honda Matic Shooting Stars.

Selain itu, bintang NBL akan melakukan kegiatan spesial berupa Basketball Clinic bersama 30-an siswa SD sampai SMP. Asisten pelatih CLS Knights Erwin Triono akan menjadi dirigennya. Para bintang juga akan melayani permintaan tanda tangan serta foto bersama dengan penggemar.

Sementara itu, para pemain NBL juga tidak sabar ingin merasakan nuansa NBA Madness. Mario Dirk M. Gerungan dari Aspac Jakarta, misalnya. Dia menyatakan sangat bersemangat dan antusias bisa berpartisipasi dalam even basketball lifestyle terbesar se-Asia itu.

’’Apalagi, ini pengalaman pertama saya. Saya penasaran dan ingin tahu nuansa NBA Madness. Tapi, menghadirkan nuansa NBA di Indonesia adalah hal yang spesial,’’ ungkap pemain 23 tahun tersebut.

Mario menambahkan, ide untuk mengadakan NBA Madness patut diapresiasi. Sebab, mengadakan even basket yang fun seperti NBA Madness akan bisa menggairahkan animo masyarakat terhadap basket.

Apalagi, kata dia, even itu diadakan di tempat umum seperti pertokoan. Mario berharap gairah liga basket nasional yang beberapa tahun belakangan agak lesu darah bisa kembali terangkat naik. ’’NBA Madness sangat bagus dalam promosi dunia basket nasional. Jelas, even ini perlu sering diadakan,’’ tuturnya

Tanpa Home and Away, Justru Dekat ke Penggemar

Fokus Bangun Fondasi, NBL Indonesia Belum Terima Pemain Asing

SURABAYA, 31 Mei 2010 – Kompetisi basket profesional tertinggi di Indonesia, National Basketball League (NBL) Indonesia, mengungkapkan alasan di balik strategi format kompetisi musim 2010-2011. Khususnya soal tidak diadakannya sistem home and away, plus belum diterapkannya aturan pemain asing.

“Semua sebenarnya berbasis pada efisiensi biaya. Baik untuk penyelenggara maupun tim-tim peserta. Bagaimana memaksimalkan kompetisi tanpa harus mengeluarkan biaya-biaya berlebihan. Setelah terus melorotnya kualitas penyelenggaraan Indonesian Basketball League (IBL) dulu, kita harus memulai liga baru ini dengan rendah hati, dengan kaki yang menjejak di bumi,” ungkap Azrul Ananda, direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia, commissioner NBL Indonesia.

Azrul menegaskan, situasi dan kondisi di Indonesia sangat beda dengan liga-liga profesional di kebanyakan negara. Sehingga, tidak bisa semata-mata meniru konsep di luar negeri. Apalagi di negara maju.
“Dari sepuluh tim, tujuh bermarkas di Jakarta. Sedangkan gedung basket yang layak pertandingan NBL di ibu kota hanya ada dua. Jadi, bagaimana mau menerapkan sistem home and away? Mana yang kandang, mana yang tandang?” ucap Azrul. “Selain itu, sistem home and away justru tidak adil bagi tiga tim yang benar-benar bermarkas di luar Jakarta. Seperti di Salatiga, Malang, dan Surabaya. Ongkos mereka jadi jauh lebih besar,” tambahnya.

Belum lagi alasan untuk mengembangkan brand. Baik itu brand NBL Indonesia maupun klub-klub pesertanya. “Dengan keliling ke berbagai kota, justru brand NBL dan klub-klubnya yang menyebar. Kita yang mendekatkan diri ke penggemar di berbagai region di Indonesia,” tandasnya.

Di musim perdana NBL Indonesia nanti, semua klub berkunjung ke semua seri. Tidak terpecah-pecah seperti IBL dulu. Kalau seri di Bandung, maka semua tim di Bandung. Kalau di Bali, semua ke Bali. “Dalam setiap kunjungan, tim bertanding empat sampai enam kali. Jadi mereka bisa dapat pengalaman maksimal tanpa harus banyak mengeluarkan biaya,” kata Azrul.

PT DBL Indonesia juga menerapkan kriteria penting untuk gedung pertandingan. Yaitu harus di tengah kota. Karena itu, di jadwal penyelenggaraan musim 2010-2011, gedung-gedung yang dipilih merupakan yang dekat dengan pusat keramaian.

“Sekali lagi, niatnya untuk mempermudah penggemar untuk menikmati pertandingan NBL nanti. Tugas kami untuk menarik penonton sangatlah berat. Tahun 2009 lalu, menurut data dari PB Perbasi, IBL rata-rata hanya disaksikan 250 penonton per hari. Itu sangat sepi,” jelas Azrul.

Sementara itu, untuk mendatangkan pemain asing, NBL Indonesia masih akan menunggu dulu setelah musim perdana ini berakhir. “Sekali lagi, tujuannya untuk menahan eskalasi biaya. Pada musim pertama ini, fokus utama adalah menyelamatkan penyelenggaraan liga. Setelah itu membangunnya secara bertahap. Jalan masih panjang,” tutur Azrul. (*)